Kepolisian Daerah Metro Jaya akan melakukan pengamanan terhadap 1.619 gereja yang ada di DKI Jakarta saat perayaan natal. Ada 9.000 personel yang akan dikerahkan untuk menjaga di areal gereja dan titik rawan lain.
Saat melakukan pertemuan dengan pengurus gereja se-Jakarta, dan forum komunikasi umat beragama Jakarta di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kapolda Irjen Sutarman mengatakan, upaya antisipasi kerawanan dan ancamam teror terus dilakukan.
"Sudah dari sekarang personel dikerahkan di gereja-gerja untuk mengantisipasi ancaman teror saat perayaan natal. Di dalam gereja ada dua petugas yang menjaga," ujar kapolda, Jumat 17 Desember 2010.
Sebanyak 5.000 lebih personel akan ditempatkan di luar gereja dan pusat keramaian saat perayaan natal. Puluhan tim antibom juga telah disiagakan untuk melakukan sterilisasi saat malam natal.
Kapolda menambahkan, personel polisi telah siap mengantisipasi segala kejadian dengan terus melakukan pengecekan dari laporan intelijen soal adanya ancaman teror.
"Setiap laporan intelijen ditindakan lanjuti dan melakukan langkah pengamanan," ujarnya
Dengan adanya kejadian teror di daerah dalam satu bulan terakhir, menurut Sutarman, akan dijadikan antisipasi lebih dini bagi polisi untuk mewaspadai segala bentuk ancaman keamanan di Jakarta. Apalagi ada beberapa tersangka teroris yang baru saja ditangkap.
"Penangkapan bisa mengurangi teror khususnya di Jakarta. Tapi masih ada kelompok lain yang mungkin saja melakukan aksi balas dendam," ujarnya lagi.
Karena itu, dengan sistem pelaksanaan pengawasan dan pengamanan yang dilakukan lebih ketat selama 24 jam, Polda Metro yakin dapat memprediksi secara dini adanya ancaman teror.
Fokus pengaman akan dilakukan pada gereja yang lebih besar, seperti gereja Katedral dan gereja Santa, sebelum kebaktian dilakukan pada malam natal. Seluruh jemaat tidak akan lewat dari pemeriksaan petugas ketika ingin mengikuti ibadah.
Warga Jakarta diminta untuk tidak terprovokasi dengan isu teror karena polisi menjamin kemanan saat perayaan natal dan tahun baru berlangsung. Polisi juga sudah membuat rencana untuk mengantisipasi teror.
"Umat Kristiani juga diminta merayakan Natal dengan tertib dan aman. dan merayakan di gereja yang telah memiliki izin," ujarnya.
Imbaun ini disampaikan agar kegiatan ibadah tidak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan provokasi. "Jadi sebaiknya dilakukan di tempat yang telah memiliki izin," tutup Kapolda.
Saat melakukan pertemuan dengan pengurus gereja se-Jakarta, dan forum komunikasi umat beragama Jakarta di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kapolda Irjen Sutarman mengatakan, upaya antisipasi kerawanan dan ancamam teror terus dilakukan.
"Sudah dari sekarang personel dikerahkan di gereja-gerja untuk mengantisipasi ancaman teror saat perayaan natal. Di dalam gereja ada dua petugas yang menjaga," ujar kapolda, Jumat 17 Desember 2010.
Sebanyak 5.000 lebih personel akan ditempatkan di luar gereja dan pusat keramaian saat perayaan natal. Puluhan tim antibom juga telah disiagakan untuk melakukan sterilisasi saat malam natal.
Kapolda menambahkan, personel polisi telah siap mengantisipasi segala kejadian dengan terus melakukan pengecekan dari laporan intelijen soal adanya ancaman teror.
"Setiap laporan intelijen ditindakan lanjuti dan melakukan langkah pengamanan," ujarnya
Dengan adanya kejadian teror di daerah dalam satu bulan terakhir, menurut Sutarman, akan dijadikan antisipasi lebih dini bagi polisi untuk mewaspadai segala bentuk ancaman keamanan di Jakarta. Apalagi ada beberapa tersangka teroris yang baru saja ditangkap.
"Penangkapan bisa mengurangi teror khususnya di Jakarta. Tapi masih ada kelompok lain yang mungkin saja melakukan aksi balas dendam," ujarnya lagi.
Karena itu, dengan sistem pelaksanaan pengawasan dan pengamanan yang dilakukan lebih ketat selama 24 jam, Polda Metro yakin dapat memprediksi secara dini adanya ancaman teror.
Fokus pengaman akan dilakukan pada gereja yang lebih besar, seperti gereja Katedral dan gereja Santa, sebelum kebaktian dilakukan pada malam natal. Seluruh jemaat tidak akan lewat dari pemeriksaan petugas ketika ingin mengikuti ibadah.
Warga Jakarta diminta untuk tidak terprovokasi dengan isu teror karena polisi menjamin kemanan saat perayaan natal dan tahun baru berlangsung. Polisi juga sudah membuat rencana untuk mengantisipasi teror.
"Umat Kristiani juga diminta merayakan Natal dengan tertib dan aman. dan merayakan di gereja yang telah memiliki izin," ujarnya.
Imbaun ini disampaikan agar kegiatan ibadah tidak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan provokasi. "Jadi sebaiknya dilakukan di tempat yang telah memiliki izin," tutup Kapolda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar