Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Desember 2010

Sejarah Hari PMI

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh indonesia

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.



Sejarah berdirinya palang merah dan bulan sabit merah:

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.

Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.

PERAN DAN TUGAS PMI

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Tugas Pokok PMI :

+ Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana
+ Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan
+ Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
+ Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980)
Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

Sejarah Daftar Prasasti Kuno Indonesia

Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir dari zaman prasejarah, yakni babakan dalam sejarah kuno Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajai tentang prasasti disebut Epigrafi.

Kata prasasti berasal dari bahasa Sansekerta, dengan arti sebenarnya adalah “pujian”. Namun kemudian dianggap sebagai “piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang atau tulisan”. Di kalangan arkeolog prasasti disebut inskripsi, sementara di kalangan orang awam disebut batu bertulis atau batu bersurat.

Prasasti-prasasti ini ditulis dalam aksara serta bahasa-bahasa asli Nusantara dan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Sansekerta.


Di bawah ini daftar prasasti. Semua tahun yang disebut di bawah ini adalah tahun Masehi.

1. Prasasti Mulawarman, Kutai, +/- 400, Bahasa Sansekerta.
2. Prasasti Tarumanagara, Ciaruteun Jawa Barat, +/- 400. Bahasa Sansekerta.
3. Prasasti Tukmas, Dakawu, Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Bahasa Sansekerta.
4. Prasasti Kedukan Bukit, Palembang, Sumatra Selatan, 16 Juni 682, Bahasa Melayu.
5. Prasasti Talang Tuwo, Palembang, Sumatra Selatan, 23 Maret 684, Bahasa Melayu.
6. Prasasti Kota Kapur, Kota Kapur, Bangka, 686, Bahasa Melayu.
7. Prasasti Karang Brahi, Karangberahi, Jambi, abad ke-7, Bahasa Melayu.
8. Prasasti Telaga Batu, Palembang, Sumatra Selatan, abad ke-7, Bahasa Melayu.
9. Prasasti Palas Pasemah, Palas,Lampung, abad ke-7, Bahasa Melayu.
10. Prasasti Canggal, Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang, Jawa Tengah, 732, Bahasa Sansekerta.
11. Prasasti Mañjuçrighra, Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, 2 November 792M, Bahasa Melayu.
12. Prasasti Sukabumi, Sukabumi, Pare, Kediri, Jawa Timur, 25 Maret 804, Bahasa Jawa Kuno.
13. Prasasti Kayumwungan, Karangtengah, Temanggung, Jawa Tengah (dwibahasa), 824, Bahasa Jawa Kuno.
14. Prasasti Tri Tepusan, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, 842, Bahasa Sansekerta.
15. Prasasti Kayumwungan, Karangtengah, Temanggung, Jawa Tengah, 824 (dwibahasa, Melayu Kuna dan Jawa Kuna)
16. Prasasti Gandasuli I dan II, Candi Gondosuli, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, 832, Bahasa Melayu.
17. Prasasti Siwagrha (Prasasti kakawin tertua Jawa), 856, Bahasa Jawa Kuno.
18. Keping Tembaga Laguna, Manila, Filipina, 900, Bahasa Melayu.
19. Prasasti Taji, 901, Bahasa Jawa Kuno.
20. Prasasti Mantyasih, Desa Meteseh, Magelang Utara, Jawa Tengah, 11 April 907, Bahasa Jawa Kuno.
21. Prasasti Rukam, 907, Bahasa Jawa Kuno.
22. Prasasti Wanua Tengah III, 908, Bahasa Jawa Kuno.
23. Prasasti Blanjong, Bali, 913, Bahasa Bali.
24. Prasasti Bebetin, Bali, 1049 (salinan dari asli yang berasal dari tahun 896), Bahasa Bali.
25. Prasasti Rumatak, Geger Hanjuang, desa Rawagirang, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat ~ 1111, Bahasa Sunda.
26. Prasasti Mula Malurung, Kediri, 1255, Bahasa Sansekerta.
27. Prasasti Mula Malurung, Kediri, 1255, Bahasa Jawa Kuno.
28. Prasasti Sarwadharma, pemerintahan Kertanegara, 1269, Bahasa Jawa Kuno.
29. Prasasti Sapi Kerep, Desa Sapi Kerep, Sukapura, Probolinggo, 1275, Bahasa Jawa Prasasti Hujung Langit, Hujung Langit, Lampung, Bahasa Melayu.
30. Prasasti Terengganu, Trengganu (Malaysia), (abad ke-14, yaitu 1303, 1326 atau 1386), Bahasa Melayu.
31. Prasasti Astana Gede, Kawali, Ciamis, Jawa Barat ~ 1350, Bahasa Sunda.
32. Prasasti Minye Tujuh, Minye Tujuh, Aceh, 1380, Bahasa Melayu Kuno.
33. Prasasti Singhasari 1351, Singosari, Malang, Jawa Timur, 1351, Bahasa Jawa Kuno.
34. Prasasti Ngadoman, Ngadoman (Salatiga), Jawa Tengah, 1450, Bahasa Jawa Kuno.
35. Prasasti Galuh, Galuh, Ciamis, Jawa Barat ~ 1470, Bahasa Sunda.
36. Prasasti Kebantenan, Bekasi, Jawa Barat ~ 1521, Bahasa Sunda.
37. Padrão Sunda Kelapa, Pasar Ikan, Jakarta Utara, 21 Agustus 1522, Bahasa Portugis.
38. Prasasti Batutulis, Bogor ~ 1533, Bahasa Sunda.
39. Prasasti Pakubuwana X, Surakarta, Jawa Tengah, 1938, Bahasa Jawa Kuno.
40. Prasasti Wurudu Kidul, tanpa tahun. Bahasa Jawa Kuno.
41. Prasasti Ulubelu, Lampung, Bahasa Sunda.
42. Prasasti Sojomerto, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah, Bahasa Melayu.
43. Prasasti Bukateja, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Bahasa Melayu.
44. Prasasti Dewa Drabya, Dieng, Jawa Tengah, Bahasa Melayu.
45. Prasasti Hulu Dayeuh, Huludayeuh, desa Cikalahang, Cirebon, Jawa Barat, Bahasa Sunda.
46. Prasasti Cikajang, Cikajang, Garut, Jawa Barat, Bahasa Sunda.

Rabu, 22 Desember 2010

Atm Jaman Dahulu, dan Penemunya


 

 

 

 


Luther Simjian Biography 1905 - 1997 

  
Luther George Simjian adalah salah seorang Penemu dan ilmuwan yang berumur cukup panjang. Ia dilahirkan di Turki pada 28 Januari 1905, dan meninggal pada 23 Oktober 1997 dalam usia 92 tahun. 
Simjian muda hijrah ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun, karena dipisahkan dari keluarganya pada masa Perang Dunia I. Setelah bertemu dengan kerabatnya di Connecticut, dia mulai belajar mandiri dengan bekerja sebagai Fotografer sesuai dengan bidang ketertarikannya. Pada awal mulanya, Simjian belajar di Universitas Yale dengan mengambil bidang Kedokteran. Namun minatnya berubah ketika Pihak Universitas memberikan pekerjaan di Laboratorium Foto. Pada tahun 1928, dia telah menduduki jabatan Direktur pada Departemen Fotografi di Universitas tersebut. 
Pada tahun 1934 Simjian pindah ke New York, di mana dia mengembangkan mesin X-ray warna dan self-posing portrait camera, yang memungkinkan subyek untuk melihat ke dalam cermin dan melihat gambar yang tepat yang akan diambil. Denagn berbekal penemuannya ini, Simjian mendirikan sebuah perusahaan manufaktur kamera dan menjual lisensi untuk menggunakan kamera tersebut di studio mini yang diletakkan dalam Departement Store dengan nama Photoreflex yang kemudian diganti dengan nama Reflectone. Perusahan inilah yang kemudian terus melakukan pengembangan optik, dan perangkat elektro mekanik.
Ketika Simjian menawarkan ide untuk membuat pelanggan bank melakukan transaksi finacial tanpa bertemu dengan teller, ia diragukan banyak orang. Tak kenal menyerah, pada tahun 1939, Simjian mendaftarkan 20 paten yang berkaitan dengan perangkat temuan barunya tersebut, dan menawarkan temuannya kepada sebuah perusahaan besar yang sekarang dikenal dengan nama Citicorp. Baru setelah 6 bulan kemudian, Citicorp merespon tawaran Simjian tersebut. 
"Tampaknya, orang yang akan menggunakan mesin ini hanyalah sejumlah kecil pelacur dan penjudi yang malu dan tidak mau bertemu muka dengan tellers" tulis Simjian.
Ups, ternyata hari ini pada setiap sudut jalan, kita dapat dengan mudah menemukan mesin “ajaib” ini. Apa yang menjadi keraguan banyak orang pada masa tersebut sangat tidak terbukti. ATM sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan. Penemuan Simjian yang pada awalnya diragukan, kini telah membantu banyak orang dengan hadirnya kemudahan malalui mesin ATM.

Senin, 20 Desember 2010

Sejarah Kalender,Maret Ternyata Pernah Jadi Bulan Pertama

calendar.jpg (300×224)

Kebayang gak kalo misalnya dalam hidup kita tidak mengenal kalender?? Pasti kita sudah mengalami disorientasi waktu. Kita semestinya berterima kasih pada Aloysius Lilius. Pria asal italia inilah yang pertama kali mengusulkan sistem kalender yang kemudian disetujui oleh Paus Gregorius XIII pada 24 Februari 1582, dan kita kenal sekarang sebagai kalender Gregorian.
Dalam kalender Gregorian, dikenal 12 bulan yang masing-masing punya nama berbeda. Di Indonesia nama-nama bulan itu dimulai dari Januari sampai Desember. Penamaan ini menyerap menyerap nama-nama bulan dalam bahasa Belanda. Ya, temen2 tau sendiri kan kalo negara kita ini bekas jajahan Belanda.

Nah, bagaimana nama-nama bulan itu diberikan??

Januari

Nama bulan pertama dalam kalender Gregorian ini diambil dari nama dewa Romawi penjaga pintu gerbang, Janus.

Februari

Berasal dari kata Latin februa yang diambil dari nama dewa penyucian Romawi, Frebruus. Jumlah hari dalam bulan ini adalah 28. Jumlah harinya menjadi 29 pada tahun kabisat (tahun yang bisa dibagi empat).

Maret

Nama bulan ini berasal dari nama dewa perang Romawi, Mars. Awalnya, Maret adalah bulan pertama dalam kamender Romawi. Peda tahun 45 SM, Julius Caesar menambahakan bulan Januari dan Februari di depannya. Maka, Maret pun menjadi bulan ketiga dalam penanggalan Gregorian.

April

Bulan keempat ini aslinya berasal dari bahasa Latin aperire, yang artinya membuka.

Mei

Nama bulan ini diperkirakan diambildari nama lain Dewi Fortuna, yakni Dewi Maia.

Juni

Bulan keenam ini berasal dari nama Dewi Juno, istri dewa Jupiter.

Juli

Awalnya, bulan ini disebut bulan ini disebut Quintilis yang artinya kelima dalam bahasa Latin. Dalam kalender Romawi yang berawal dari bulan Maret, bulan ini memang bulan kelima. Namun, setelah Julius Caesar menambahkan Januari dan Februari di depan bulan Maret, bulan ini menjadi bulan ketujuh. Namanya diambil dari nama kaisar Romawi, Julius Caesar yang lahir pada bulan itu.

Agustus

Asal nama dari bulan kedelapan dalam penanggalan Gregorian ini tak terlalu jelas. Sebelumnya ia disebut Sextilis, yang artunya keenam dalam bahasa Latin. Ada pendapat, ia diambil dari bahasa Portugis Agosto, yang dipengaruhi bahasa belanda Augustus. Keduanya merujuk pada nama kaisar Romawi, Augustus.

September

Meski dalam kalender Georgian september merupakan bulan kesembilan, namun aslinya ia bulan ketujuh. Namanya berasal dari bahasa Latin saptam, yang berarti tujuh.

Oktober

Hal yang sama terjadi pada bulan kesepuluh dalam kalender Gregorian, yang diambil dari bahasa Latin octo, artinya delapan.

November

Dalam kalender Gregorian, November merupakan bulan kesebelas. Padahal, diambil dari bahasa Latin novem yang berarti sembilan. Sekali lagi, ini karena adanya penambahan bulan Januari dan Februari pada penanggalan Romawi.

Desember

Nama ini dipetik dari bahasa latin decem yang berarti sepuluh. Namun dalam kalender Greorius bulan ini menjadi bulan keduabelas dan menjadi bulan penutup tahun.

Film Paling Kacau Sepanjang Sejarah Perfilman

10,000 B.C.
Yang pertama 10.000 B.C. Sutradara Roland Emmerich ituh emang suka main fakta kali ya (misal: mengirimkan virus komputer lewat Macintosh untuk membunuh alien di film Independence Day). Jadi dengan sangat berat hati kami menginformasikan bahwa para mammoth bukanlah alat untuk membuat piramid. Lagian, mammoth nggak hidup di padang pasir. Buat apa rambut tebal kalau harus tinggal di tempat begituan? Dan… jaman begono belum ada piramid, seenggaknya sampai 2.500 SM atau lebih.


Gladiator
Kaisar Commodus sama sekali bukan sister-complex seperti yang digambarkan dalam film. Alkoholik yang kejam, benar juga sih, tapi enggak secengeng itu. Dia bahkan mampu memerintah lebih dari satu dekade dan bukan hanya beberapa bulan aja. Dia juga nggak membunuh ayahnya sendiri, Marcus Aurelius, yang aslinya wafat karena penyakit cacar. Dan terakhir, alih-alih dibunuh di arena gladiator, Commodus sebenarnya dieksekusi di kamar mandinya sendiri.


300
Walaupun film ini mengambil latar berdasarkan kejadian nyata yaitu Battle of Thermopylae, film ini kebablasan dalam berkreasi dengan stylenya. Yang paling keliatan adalah si Raja Persia Xerxes nggak setinggi 8 kaki seperti yang digambarkan oleh Cirque du Soleil. Lalu konsul di Sparta hanya boleh diikuti oleh orang yang berusia 60 tahun lebih, dan nggak ada satupun orang seperti Theron yang diperankan oleh Dominic West yang berusia 37 tahun. Dan para pejuang Sparta pergi ke medan perang dengan menggunakan baju besi, bukan hanya celana dalam seksi dari kulit.


The Last Samurai
Orang jepang di akhir abad 19 tidak menggunakan tenaga dari luar negeri untuk memodernisasikan militer mereka. Kalaupun iya, kebanyakan adalah orang Perancis, bukan Amerika. Karakter Ken Watanabe diambil dari orang bernama Saigo Takamori yang mati karena melakukan bunuh diri, atau “seppuku,” karena menderita kekalahan dan bukannya mati karena dibredel peluru. Lagian, diragukan sekali bahwa seorang veteran perang pemabuk berusia 40an, bahkan yang punya ramput indah pun, bisa menguasai sumpit dan pedang samurai seahli itu.


Apocalypto

Film ini telah berhasil membuat migrain departemen Antropologi. Memang benar suku Maya mengorbankan manusia untuk upacara tapi bukan untuk Kulkulkan, si dewa matahari, dan hanya petinggi-petinggi yang diambil dalam perang saja yang dibunuh. Para penginvasi yang datang pada akhir movie seperti pahlawan kesiangan aja, karena 90% dari penduduk Amerika asli meninggal karena cacar yang ditularkan dari babi Spanyol yang terinfeksi.


Memoirs of a Geisha

Kedewasaan geisha, atau “mizuage,” hanyalah sebuah perubahan penampilan, dimana ia merubah tata rambut dan pakaiannya. Proses ini tidak melibatkan geisha jadi lebih intim dengan pelanggannya. Dalam sebuah adegan klimaks dimana Sayuri menyuguhkan tarian megah pada para penonton, settingnya – seperti sepatu berhak, salju buatan, dan lampu-lampu aneh – lebih kelihatan seperti Sutudio 54 daripada Kyoto sebelum masa perang.


Braveheart

Mari lupakan sejenak bahwa kilt -semacam rok tradisional Skotlandia- belum digunakan sampai kira-kira 300 tahun setelah William Wallace. Menurut film ini, pesona dari mata biru Wallace saat perang Falkirk sangat powerful, dia berselingkuh dengan istri raja Edward II, yaitu Isabella dari Perancis, dan menghasilkan Edward II dari hubungan itu. Tapi berdasarkan buku-buku sejarah, Isabella baru berumur 3 tahun pada saar perang terjadi, dan Edward II baru lahir 7 tahun setelah kematian Wallace.


Elizabeth: The Golden Age

Pada 1585, menurut settingan film ini, Ratu Elizabeth berusia 52 tahun – Cate Blanchett baru berumur 36 pada waktu main – dan ia tidak dilamar oleh orang sepeti Ivan the Terrible (yang sudah mati pada jaman itu). Dan walaupun dalam movie dia digambarkan sedang menggiring tentaranya ke Tilbury dengan menunggang kuda putih dan dilengkapi dengan baju besi lengkap dengan pedangnya, pada kenyataannya sang Ratu hanya bisa menunggang dengan posisi menyamping dan membawa tongkat kecil. Dia lebih seperti mayoret daripada menyerupai image Joan of Arc.


The Patriot

Figur perang revolusi Francis Marion, peran dari Mel Gibson, bukanlah orang yang berpikiran jauh ke depan demi keluarganya seperti yang digambarkan dalam film. Dia adalah pemilik budak yang tidak menikah (dengan sepupunya) sampai perang usai. Para sejarahwan juga mengatakan bahwa ia sering membunuh Indian Cherokee. Ditambah lagi, di perang Guilford Court House dia berhasil membunuh musuh bebuyutannya dari Inggris? Yang bener aja, bangsa Amerika sebenarnya kalah dalam perang itu.


2001: A Space Odyssey


Menurut film ini, pada tahun 2001 manusia sudah berhasil melakukan perjalanan ke Jupiter, debat kecerdasan dengan computer, dan lompatan kuantum di evolusi manusia. Alih-alih, kita malah dapat Stasiun Luar Angkasa MIR jatuh dari langit, Windows XP, dan Freddy Got Fingered. Kelihatannya pelajaran yang kita dapat dari sini adalah kadangkala jauh lebih baik kalau semua hal di film itu benar-benar tidak terjadi.

KOTAK KOMENTAR

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...