Badai salju yang cukup tebal mengacaukan perjalanan udara antarnegara di Eropa, Jumat waktu setempat, 17 Desember 2010. Lebih 800 penerbangan dibatalkan, dan melumpuhkan jalur penerbangan di Jerman, Belanda, dan Swiss.
Jerman boleh dikata yang paling parah menerima dampaknya. Lebih 600 penerbangan dibatalkan. Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan. Berbagai akses jalan juga terputus akibat sumbatan salju yang sangat tebal.
Putusnya sejumlah akses jalan bahkan tak hanya memicu kemacetan luar biasa, namun juga kecelakaan lalulintas yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Di Belanda, salju tebal menyebabkan sekitar 100 penerbangan di Bandara Schiphol batal. "Ini mengacaukan kesibukan pemudik menjelang libur Natal," kata juru bicara bandara, Mirjam Snoerwang. Bandara Schiphol yang merupakan bandara tersibuk di Eropa lumpuh sekitar 4,5 jam.
Banyaknya pembatalan penerbangan itu benar-benar menyengsarakan calon penumpang. Mereka hanya bisa pasrah melihat transportasi darat juga kacau oleh salju. Cuaca buruk membuat sejumlah kendaraan terjebak di jalan raya dan memicu kemacetan luar biasa di sejumlah kota besar di Belanda seperti Amsterdam, Rotterdam dan Den Haag.
Salju juga memaksa pembatalan sekitar 100 penerbangan dari bandara di Jenewa, Swiss. Pada Jumat pagi hingga siang, bandara terpaksa ditutup. Kemacetan di jalan raya bahkan mencapai lebih 100 kilometer.
Gelombang salju dan cuaca dingin juga menyebabkan masalah perjalanan di seluruh Inggris. Perjalanan kereta api dibatalkan, sekolah tutup dan akses jalan tersumbat salju. "Benar-benar mengerikan, jalan menjadi lapisan es," kata salah satu pengendara di Skotlandia, Kirsty McCullogh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar